PRAY |
About me "PUISI KEHIDUPAN"
KEHIDUPAN PAGI HARI
Ketika mentari bersinar, menampakkan senja aroma surgawi yang tiada taranya, aku terbangun dari tidur panjang ku. Ku amati sekelilingku, indahnya surga pagi hari, gemuruh intonasi burung2 yang berterbangan seakan terdengar dari hati betapa nikmatnya alam nan kaya makhluk puitis.
Kulangkahkan kaki dengan gontai santai menatap awan dibalik awan. Mata menengadah, tak satupun kata terucap, terbuai bayang2 kelam yang seakan menutup kalbu jiwa yang mengintip dari dalam hati. Ohh pagi ingin ku katakan betapa hati ku hampa oleh luka, kau beri rasa yang berbeda, apakah aku salah? yang kurasa cinta terbelenggu dan menghancurkan hati tuk melihat betapa eloknya paras sang pertiwi.
SEANDAINYA
Melangkah kan kaki tanpa alas tanpa lepas. ku meratapi hidup yang lemas tanpa arak yang mencampur hati dengan cinta, seakan tiada arti hidup kembali.
Dengarkan seandainya waktu tlah lalu, aku bicara sesaat tentang kita yang terbuai oleh hasrat untuk memiliki. Berharap dunia yang seakan sempit menjepit diri kita dalam-dalam. Hari saat cinta dimulai mengundang tawa serta duka, takut akan memori yang mengotori jiwa, menyebabkan diri lunglai dan padam arang menghadapi tujuan.
SENYUMAN
Saat satu mata tertuju pada satu bidikan, langkah mungil nan gontai teralun santai tanpa rasa.
Anak kecil tersenyum menampakkan kenikmatan legitnya pertiwi. Sekejap mata melamun akan kuasa-Nya, Kicau burung seriosa alunan nada sukacita membahana slalu, Restu bumi leburkan hati damainya dunia.
Sekejap anak tidur pulas dalam nada hanyut setelah ombak menyentuh hidupnya yang kelu. Tanpa ketuk tanpa salam, semua hilang dalam kelam nan nyata. Senyum pudar dalam kenyataan yang pilu.
By: Thomas Sasmoyo